Dibanding Tahun Lalu, Ekspor Produk Jamu Indonesia Naik 14,08 Persen pada Januari-September 2020

Alek Kurniawan
python-ogre.org - Minggu, 13 Desember 2020
Ilustrasi jamuShutterstock/Wisnu Haryo Yudhanto Ilustrasi jamu

python-ogre.org – Nilai ekspor produk jamu atau biofarmaka Indonesia pada periode Januari-September 2020 meningkat 14,08 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pencapaian ini cukup menggembirakan, terutama di tengah perlambatan ekonomi global akibat pandemi Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Menteri Perdagangan ( Mendag) Agus Suparmanto saat memberikan sambutan pada seminar web (webinar) bertajuk “Investasi Industri dan Kebangkitan Kembali Pariwisata dan Ekspor Indonesia dengan Dukungan dari Jamu, Suplemen Kesehatan, Rempah-Rempah, Kosmetik, Spa, dan Aromaterapi Indonesia”, Kamis (10/12/2020).

Webinar tersebut digelar oleh Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Indonesia (GP Jamu) itu.

Agus mengatakan, setelah menurun selama periode lima tahun terakhir (2015-2019) kecuali pada 2017, ekspor jamu atau biofarmaka Indonesia berhasil mencatatkan nilai 9,64 juta dollar Amerika Serikat (AS) pada Januari-September 2020.

“Nilai tersebut naik 14,08 persen dibandingkan pada periode yang sama (Januari-September 2019) senilai 8,45 juta dollar AS,” jelas Mendag pada rilis tertulis yang diterima python-ogre.org, Minggu (13/12/2020).

Sebagai https://kilaskementerian.kompas.com//kemendag/read/2020/12/13/101700826/dibanding-tahun-lalu-ekspor-produk-jamu-indonesia-naik-14-08-persen-pada, Indonesia menempati urutan ke-19 negara pengekspor jamu atau biofarmaka ke dunia dengan pangsa pasar 0,61 persen pada 2019.

Pada periode Januari-September 2020, negara tujuan ekspor produk biofarmaka Indonesia masih didominasi oleh India (62,30 persen), Singapura (6,15 persen), Jepang (5,08 persen), Malaysia (3,75 persen), dan Vietnam (3,17 persen).

Sementara, pemasok jamu atau biofarmaka dunia masih dikuasai oIeh India (33,46 persen), Tiongkok (27,54 persen), dan Belanda (6,05 persen).

Agus menambahkan, untuk meningkatkan ekspor, Kemendag telah menyusun strategi peningkatan jangka pendek dan jangka menengah, salah satunya melalui pendekatan produk.
Produk yang dijadikan fokus antara lain produk makanan dan minuman olahan, alat-alat kesehatan, produk pertanian, produk perikanan, dan produk agroindustri.

Produk jamu, suplemen kesehatan, rempah-rempah, kosmetik, spa, dan aromaterapi juga termasuk dalam kategori produk-produk yang menjadi fokus strategi peningkatan ekspor tersebut,” ujar Mendag.

Tantangan

Selain peluang, produk biofarmaka juga menghadapi beberapa tantangan, antara lain akses pasar, kontinuitas dan ketepatan pengiriman, isu lingkungan, daya saing, sertifikasi organik, serta keberlanjutan.

Kemudian, ketertelusuran, transparansi, hilirisasi, pengamanan perdagangan hambatan nontarif, biaya logistik yang tinggi, good agricultural practices (GAP), dan good manufacture practices (GMP).

Kondisi pandemi juga memberikan dampak terhadap perdagangan Indonesia termasuk produk rempah, seperti adanya peningkatan biaya logistik, perubahan pola perdagangan global, kerja sama perdagangan tidak berjalan efektif selama pandemi , dan adanya ancaman resesi ekonomi global.

Untuk menanggulangi hal tersebut, lanjut Mendag, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah pusat, pemerintah daerah, asosiasi, para pelaku usaha, maupun pihak swasta lainnya untuk mempertahankan dan meningkatkan ekspor Indonesia.

“Salah satunya upaya penetrasi pasar melalui penyelesaian berbagai perundingan perjanjian perdagangan dan pengembangan pasar melalui kegiatan promosi,” kata Mendag.

Pada acara webinar tersebut, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto juga turut hadir dan memberikan sambutan.

Ia menyampaikan, saat ini terdapat 11 ribu produk jamu, 72 obat herbal terstandardisasi, dan 24 produk fitofarmaka.

“Jamu terbukti secara turun-temurun menjaga kesehatan masyarakat Indonesia. Obat herbal terstandardisasi dan produk fitofarmaka telah dibuktikan secara uji praklinis dan/atau klinis. Ketiganya merupakan produk tradisional Indonesia yang harus didukung agar menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan tamu istimewa di pasar global,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Kamdani mengajak pelaku usaha berinvestasi untuk pengembangan industri produk jamu dan biofarmaka.

“Industri produk herbal Indonesia diharapkan lebih maju dan bertumbuh. Peluang pasar bukan hanya ada di China, Jepang, dan Korea, tapi juga AS, Kanada, dan negara-negara di Eropa, khususnya Jerman,” jelas Shinta.

Di akhir sambutan, Mendag berharap, webinar tersebut dapat memberikan pencerahan baru untuk mengembangkan promosi produk jamu, suplemen kesehatan, rempah-rempah, kosmetik, spa, dan aromaterapi Indonesia.

“Semoga bisa meningkatkan ekspor serta memberikan manfaat bagi perekonomian Indonesia,” kata Mendag menutup sambutan.

PenulisAlek Kurniawan
EditorAgung Dwi E
Terkini Lainnya
AEM Retreat Ke-29, Indonesia Berhasil Dorong Pengesahan Capaian 7 Prioritas Ekonomi dan 48 Prioritas Tahunan 2023
AEM Retreat Ke-29, Indonesia Berhasil Dorong Pengesahan Capaian 7 Prioritas Ekonomi dan 48 Prioritas Tahunan 2023
Kemendag
Bertemu Menteri-menteri Ekonomi ASEAN, Zulkifli Hasan Kenalkan Diplomasi Harmoni Candi Borobudur
Bertemu Menteri-menteri Ekonomi ASEAN, Zulkifli Hasan Kenalkan Diplomasi Harmoni Candi Borobudur
Kemendag
Bertemu Mendag India, Zulkifli Hasan Bahas Kerja Sama di 5 Sektor
Bertemu Mendag India, Zulkifli Hasan Bahas Kerja Sama di 5 Sektor
Kemendag
Hadiri CII Partnership Summit 2023, Mendag Berkomitmen Perkuat Hubungan Indonesia-India
Hadiri CII Partnership Summit 2023, Mendag Berkomitmen Perkuat Hubungan Indonesia-India
Kemendag
Bertolak ke India, Mendag Ingin Kembangkan Pasar Baru di Asia Selatan
Bertolak ke India, Mendag Ingin Kembangkan Pasar Baru di Asia Selatan
Kemendag
Bertemu Asosiasi Bisnis India, Zulkifli Hasan: Semoga Interaksi Bisnis Bisa Meningkat
Bertemu Asosiasi Bisnis India, Zulkifli Hasan: Semoga Interaksi Bisnis Bisa Meningkat
Kemendag
Investasi Bidang Kesehatan, Indonesia Kerja Sama dengan Apollo Hospitals Enterprise di India
Investasi Bidang Kesehatan, Indonesia Kerja Sama dengan Apollo Hospitals Enterprise di India
Kemendag
Mendag Zulkifli Hasan Tawarkan Produk Unggulan Indonesia ke India
Mendag Zulkifli Hasan Tawarkan Produk Unggulan Indonesia ke India
Kemendag
Tingkatkan Kesejahteraan Petani Kopi, Mendag Tandatangani ICA 2022
Tingkatkan Kesejahteraan Petani Kopi, Mendag Tandatangani ICA 2022
Kemendag
Hadiri Forum Bisnis Inggris-ASEAN, Mendag: Indonesia Perlu Dukungan dari Inggris
Hadiri Forum Bisnis Inggris-ASEAN, Mendag: Indonesia Perlu Dukungan dari Inggris
Kemendag
Menko Perekonomian Paparkan Peran Pemerintah pada 3 Sektor Penting Selama 2021
Menko Perekonomian Paparkan Peran Pemerintah pada 3 Sektor Penting Selama 2021
Kemendag
Lewat Program Pendampingan, Kemendag Perluas Ekspor Furnitur Jateng sampai ke UEA
Lewat Program Pendampingan, Kemendag Perluas Ekspor Furnitur Jateng sampai ke UEA
Kemendag
Gelar Klinik Desain di Aceh, Kemendag Genjot Daya Saing Produk UKM agar Tembus Pasar Global
Gelar Klinik Desain di Aceh, Kemendag Genjot Daya Saing Produk UKM agar Tembus Pasar Global
Kemendag
Lewat Program “Aku Siap Ekspor”, Kemendag Dorong IKM Go International
Lewat Program “Aku Siap Ekspor”, Kemendag Dorong IKM Go International
Kemendag
UKM Dampingan Kemendag Berhasil Ekspor Damar Batu dan Lidi Sawit ke India dan Pakistan
UKM Dampingan Kemendag Berhasil Ekspor Damar Batu dan Lidi Sawit ke India dan Pakistan
Kemendag